Optimalisasi Irigasi Perpompaan di Kabupaten Bolaang Mongondow
Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) telah menerima alokasi 75 unit pompa air, dengan 22 unit dialokasikan di Kecamatan Lolak. Selain itu, dari 23 unit Irigasi Pompa (Irpom), 9 unit juga berada di Lolak. Rabu (13/11) penanaman perdana dimulai di Desa Solok dengan memanfaatkan Irpom yang ada. Meskipun curah hujan di Lolak belum merata, keberadaan Irpom memungkinkan petani untuk memulai penanaman lebih awal. Diharapkan langkah ini segera diikuti oleh sentra padi lainnya di Bolmong.
Pada periode kepemimpinan Prabowo, swasembada pangan menjadi prioritas utama. Swasembada dianggap sebagai harga mati yang harus diwujudkan tanpa ada impor. Untuk mencapai tujuan ini, beberapa langkah strategis diambil:
- Akses ke Alsintan: Mempermudah akses ke alat dan mesin pertanian (alsintan) agar generasi muda tertarik kembali ke sektor pertanian.
- Saprodi dan Budidaya yang Baik: Penyediaan sarana produksi (saprodi) dan penerapan teknik budidaya yang baik untuk meningkatkan produktivitas.
- Komunikasi dengan Pusat: Meningkatkan komunikasi dengan pemerintah pusat untuk mendapatkan dukungan dan kebijakan yang mendukung swasembada pangan.
Dengan semakin terdesaknya pasokan pangan dunia, optimalisasi lahan yang belum digarap menjadi sangat penting. Beberapa langkah yang diharapkan dapat diambil meliputi:
- Pemanfaatan Lahan Baru: Menggarap lahan baru untuk menggantikan lahan yang hilang dan mengantisipasi kebutuhan pangan yang terus meningkat.
- Perluasan Areal Tanam: Melalui program pompanisasi, percepatan perluasan areal tanam (PAT) di Bolmong dapat tercapai.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan produksi pangan di Bolmong dapat meningkat, mendukung ketahanan pangan nasional, dan meningkatkan kesejahteraan petani setempat.