Komite Teknis 65-18 Perkebunan Gelar Rapat Teknis 1 bersama Tim Konseptor
Produktivitas dan mutu kakao dapat ditingkatkan dengan penggunaan benih unggul yang terstandar. Menyadari hal ini, Pusat Standardisasi Instrumen Perkebunan (PSI Perkebunan) melalui Komite Teknis 65-18 Perkebunan menggelar Rapat Teknis (Ratek) 1 RSNI benih kakao bentuk biji secara daring.
Acara Ratek yang dihadiri oleh Tim Konseptor dari Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Industri dan Penyegar (BPSI TRI) dan BSN dibuka oleh Kepala PSI Perkebunan Ir. Syafaruddin, Ph.D yang juga merupakan Ketua Komtek 65-18 Perkebunan. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya standardisasi benih kakao untuk meningkatkan mutu dan produktivitas perkebunan kakao di Indonesia.
"Diharapkan dengan adanya SNI benih kakao ini dapat menjawab kebutuhan para stakeholder untuk meningkatkan mutu benih kakao dalam bentuk biji melalui standardisasi," kata Ir. Syafaruddin, Ph.D.
Materi yang didiskusikan dalam Ratek ini mencakup ruang lingkup, persyaratan kebun induk, persyaratan mutu benih, metode uji, dan pengambilan contoh. Usulan Standar Nasional Indonesia (SNI) Benih Kakao (Theobroma cacao L.) bentuk biji ini dirumuskan untuk memastikan benih kakao yang digunakan di Indonesia memiliki mutu yang tinggi dan terstandar, sehingga dapat melindungi produsen dan konsumen.
RSNI Benih Kakao (Theobroma cacao L.) bentuk biji merupakan usulan SNI yang dirumuskan untuk meningkatkan standar mutu benih kakao. Diharapkan dengan peningkatan mutu dari benih kakao ini, kesejahteraan petani akan meningkat dan para produsen serta konsumen akan mendapatkan jaminan terhadap benih yang berkualitas.
Dengan langkah ini, diharapkan sektor perkebunan kakao di Indonesia dapat berkembang lebih baik lagi, membawa manfaat besar bagi semua pihak yang terlibat, terutama para petani kakao.